SEMENANJUNG KOREA
Jong Il Temui Pejabat China
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-Il bertemu dengan pembuat kebijakan luar negeri paling senior China Dai Bingguo di Pyongyang.
"Kedua pihak mencapai konsensus mengenai hubungan-hubungan bilateral dan situasi di semenanjung Korea setelah melakukan pembicaraan-pembicaraan mendalam," kata laporan singkat kantor berita China Xinhua dari Pyongyang.
Kantor berita resmi Korea Utara KCNA hanya mengatakan bahwa delegasi itu membahas masalah-masalah yang menjadi kepentingan bersama dan upaya lebih lanjut untuk meningkatkan hubungan persahabatan.
Ini adalah pertama kalinya bahwa Kim bertemu dengan seorang pejabat senior luar negeri sejak Korea Utara melakukan serangan artileri pada 23 November terhadap sebuah pulau Korea Selatan di perbatasan, Yeonpyeong.
Serangan yang mengejutkan itu menewaskan empat orang termasuk dua warga sipil, melukai 18 lainnya, menghancurkan 29 rumah dan memicu krisis regional.
China adalah satu-satunya sekutu utama Korea Utara yang terisolasi dan pemberi bantuan pangan serta bahan bakar.
Beijing kini berada di bawah tekanan yang meningkat dari Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya untuk mengendalikan Korea Utara menyusul insiden tersebut, yang untuk pertama kalinya mereka membomi daerah sipil di Korea Selatan sejak perang 1950-1953. China sejauh ini menolak untuk mengutuk Korea Utara atas serangan itu.
Pada Rabu perwira militer tertinggi AS, Laksamana Mike Mullen, menuduh China merunduk atas tanggungjawabnya menjaga Pyongyang ketika dia mengumumkan latihan bersama militer lagi dengan Korea Selatan.
"China memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap Utara, pengaruh yang tidak bangsa lain miliki. Namun, untuk kepentingan yang sama dalam mengurangi ketegangan, mereka tampaknya tidak mau menggunakannya," kata Mullen.
"Bahkan persetujuan diam-diam dengan Pyongyang membuat semua negara tetangga mereka bertanya apa yang akan terjadi berikutnya," tambahnya sebelum menuju Jepang untuk membicarakan kerja sama pertahanan.
Deputi Menteri Luar Negeri AS, James Steinberg, juga akan memimpin satu delegasi tingkat tinggi ke Beijing pekan depan untuk berkonsultasi mengenai perkembangan semenanjung Korea.
Pada Senin, Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton dan rekannya dari Korea Selatan dan Jepang telah mengadakan pembicaraan di Washington, yang berakhir dengan seruan agar China maju dan berbuat lebih banyak terhadap Korea Utara.
Sementara itu, utusan Beijing menolak seruan-seruan Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya agar China mengendalikan sekutunya Korea Utara yang bandel dan mendesak pembicaraan langsung dengan rezim itu, menurut laporan sebuah surat kabar Kamis.