Jakarta - Tini (55) hanya bisa terlentang pasrah. Tumor ganas yang menyerangnya selama 8 bulan ini tidak bisa dia lawan. Pekerjaan suaminya sebagai pemulung, membuat perempuan kurus ini tidak bisa berobat.
"Saat ditemui dia hanya terbaring di gubuknya," kata Valencia Mieke Randa, seorang sukarelawan yang membantu Tini, saat dihubungi detikcom, Rabu (18/8/2010).
Tini dan suaminya tinggal di Tegal Luhur, Cibatu, Cikarang Selatan, Bekasi. Saat ditemui sejumlah relawan 'Berbagi Nasi' pada Sabtu pekan lalu, ibu satu anak dengan 5 cucu itu hanya tergolek lemah di rumah reot yang terbuat dari seng, plastik, dan bambu.
"Saat ditemui dia hanya terbaring di gubuknya," kata Valencia Mieke Randa, seorang sukarelawan yang membantu Tini, saat dihubungi detikcom, Rabu (18/8/2010).
Tini dan suaminya tinggal di Tegal Luhur, Cibatu, Cikarang Selatan, Bekasi. Saat ditemui sejumlah relawan 'Berbagi Nasi' pada Sabtu pekan lalu, ibu satu anak dengan 5 cucu itu hanya tergolek lemah di rumah reot yang terbuat dari seng, plastik, dan bambu.
"Dia tidak punya uang untuk berobat," imbuh wanita yang akrab disapa Mieke ini.
Dia menjelaskan, awal mula bertemu dengan Tini yakni saat dia bersama rekan-rekannya tengah membagikan nasi untuk berbuka puasa kepada pemulung di sekitar daerah Cikarang. Saat itu seorang warga memberitahu ada warga lainnya, yakni Tini, yang membutuhkan pertolongan.
"Perutnya sudah bengkak, dia juga sudah sesak nafas. Saat ditemui dan bercerita Ibu Tini terus menangis," ujar Mieke.
Tini menderita tumor ganas di rahimnya. Tini tidak mampu berobat hingga hanya pasrah saja di rumahnya.
"Kami pun tergerak untuk membantunya. Ibu Tini mulai pagi ini sudah dirawat di RS Siloam, Bekasi, ruang 3101," terangnya.
Mieke dan rekan-rekannya sebelumnya telah bertutur mengenai penderitaan Tini itu di twitter. Melalui akunnya di @justsilly, Mieke mengetuk hati donatur untuk menyumbang Tini.
"Rekening awal di BCA kita mendapat Rp 7 juta, kemudian kita juga membuka rekening di Mandiri atas nama Raya Fahreza 01-00-0567279-3 baru terkumpul Rp 300 ribu rupiah. Untuk diagnosis awal saja butuh Rp 10 juta, bagi yang membutuhkan bantuan dipersilakan," beber Mieke.
Rencananya Mieke dan teman-temannya juga akan mengupayakan surat keterangan tidak mampu atau Jamkesmas untuk Tini. "Kita akan mengurusnya ke kelurahan, sekarang sudah diperiksa, mudah-mudahan nanti bisa dirawat di RSCM," tuturnya.
Dia menjelaskan, awal mula bertemu dengan Tini yakni saat dia bersama rekan-rekannya tengah membagikan nasi untuk berbuka puasa kepada pemulung di sekitar daerah Cikarang. Saat itu seorang warga memberitahu ada warga lainnya, yakni Tini, yang membutuhkan pertolongan.
"Perutnya sudah bengkak, dia juga sudah sesak nafas. Saat ditemui dan bercerita Ibu Tini terus menangis," ujar Mieke.
Tini menderita tumor ganas di rahimnya. Tini tidak mampu berobat hingga hanya pasrah saja di rumahnya.
"Kami pun tergerak untuk membantunya. Ibu Tini mulai pagi ini sudah dirawat di RS Siloam, Bekasi, ruang 3101," terangnya.
Mieke dan rekan-rekannya sebelumnya telah bertutur mengenai penderitaan Tini itu di twitter. Melalui akunnya di @justsilly, Mieke mengetuk hati donatur untuk menyumbang Tini.
"Rekening awal di BCA kita mendapat Rp 7 juta, kemudian kita juga membuka rekening di Mandiri atas nama Raya Fahreza 01-00-0567279-3 baru terkumpul Rp 300 ribu rupiah. Untuk diagnosis awal saja butuh Rp 10 juta, bagi yang membutuhkan bantuan dipersilakan," beber Mieke.
Rencananya Mieke dan teman-temannya juga akan mengupayakan surat keterangan tidak mampu atau Jamkesmas untuk Tini. "Kita akan mengurusnya ke kelurahan, sekarang sudah diperiksa, mudah-mudahan nanti bisa dirawat di RSCM," tuturnya.
Sumber: detiknews.com
No comments:
Post a Comment