16 September 2010

Penusukan HKBP Terencana

Polisi: Penusukan Jemaat HKBP Terencana
 
"Berdasarkan keterangan tersangka, ada pertemuan-pertemuan sebelum penyerangan."
 
 
Mabes Polri menemukan indikasi perencanaan dalam insiden penyerangan terhadap jemaat Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Pondok Timur Indah Bekasi. Salah satu majelis (sintua), Hasian Lumbantoruan Sihombing, menderita luka tusuk dalam penyerangan ini.

Kesimpulan sementara kepolisian ini didasarkan keterangan Ketua (nonaktif) DPW Front Pembela Islam (FPI) Murhali Barda yang juga tersangka dalam kasus ini. "Berdasarkan keterangan tersangka, ada pertemuan-pertemuan sebelum penyerangan. Polisi menduga penyerangan itu direncanakan," kata Kepala Bidang Penerangan Umum Mabes Polri, Kombes Pol Marwoto Soeto kepada wartawan, Jumat 17 September 2010.

Namun, kepolisian belum dapat simpulkan siapa pelaku penusukan Hasian karena belum ada pengakuan dan senjata tajam sebagai barang bukti belum ditemukan. "Polisi masih harus periksa 2-3 saksi lagi," kata dia.

Sebelumnya, Murhali Barda--kepada FPI-- mengaku bahwa jemaat HKBP lah yang membawa senjata. Apa kata polisi? "FPI terlalu mengada-ada tentang jemaat HKBP yang membawa senjata," kata Marwoto.

Marwoto lalu berkaca pada penyerangan kelompok Ahmadiyah di Kuningan beberapa waktu lalu. "FPI mengaku diserang duluan, padahal tidak." Sehingga Marwoto menilai, pernyataan Murhali itu hanya pembelaan diri saja. Dalam insiden serangan jemaat HKBP itu, Pendeta Luspida Simanjuntak juga mengalami memar akibat pukulan, Minggu 12 September pukul 08.50. Luspida dan Hasian langsung dilarikan ke rumah sakit Mitra Keluarga Bekasi Timur.

Sumber: VIVANews

No comments:

Post a Comment