9 Warga Australia Hilang Usai Gempa di Mentawai
Beberapa warga Australia dikabarkan hilang setelah gempa bumi yang mengguncang Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Senin, 25 Oktober kemarin.
Kedutaan Australia di Jakarta saat ini tengah berupaya menghubungi kapten kapal, Chris Scurrah, warga negara Australia, yang berada di Mentawai ketika gempa melanda. Diyakini ada 8 hingga 10 WN Australia di kapal bernama Southern Cross milik Sumatran Surfariis tersebut.
"Ada satu kapal yang belum bisa kami hubungi, Southern Cross," kata Yuli, staf Sumatran Surfariis yang berbasis di Padang, Sumatra Barat seperti dikutip harian Australia, Sydney Morning Herald (SMH), Selasa (26/10/2010).
Menurut Yuli, kapal Southern Cross tersebut hilang di dekat pusat gempa. "Di antara para penumpang ada 9 warga Australia," tuturnya.
Kapal setinggi 23 meter itu memiliki dua tingkat dan dibangun pada tahun 2002. Kapal tersebut dinakhodai oleh Chris Scurrah asal Australia dan Akinori Fujit asal Jepang. Sembilan warga Australia lainnya berada di kapal tersebut.
Juru bicara Departemen Luar Negeri Australia menyatakan, upaya untuk melakukan kontak dengan kapal tersebut terhalang dengan buruknya jaringan telepon. Apalagi kapal tersebut tidak dilengkapi dengan telepon satelit.
Hilangnya kapal tersebut dibenarkan oleh Tom Plummer, manajer program SurfAid, organisasi non-pemerintah Australia (NGO) di Kepulauan Mentawai. "Itu dekat dengan pusat gempa," ujarnya.
Pihak SurfAid telah mencarter pesawat untuk mencari kapal yang hilang tersebut.
Kedutaan Australia di Jakarta saat ini tengah berupaya menghubungi kapten kapal, Chris Scurrah, warga negara Australia, yang berada di Mentawai ketika gempa melanda. Diyakini ada 8 hingga 10 WN Australia di kapal bernama Southern Cross milik Sumatran Surfariis tersebut.
"Ada satu kapal yang belum bisa kami hubungi, Southern Cross," kata Yuli, staf Sumatran Surfariis yang berbasis di Padang, Sumatra Barat seperti dikutip harian Australia, Sydney Morning Herald (SMH), Selasa (26/10/2010).
Menurut Yuli, kapal Southern Cross tersebut hilang di dekat pusat gempa. "Di antara para penumpang ada 9 warga Australia," tuturnya.
Kapal setinggi 23 meter itu memiliki dua tingkat dan dibangun pada tahun 2002. Kapal tersebut dinakhodai oleh Chris Scurrah asal Australia dan Akinori Fujit asal Jepang. Sembilan warga Australia lainnya berada di kapal tersebut.
Juru bicara Departemen Luar Negeri Australia menyatakan, upaya untuk melakukan kontak dengan kapal tersebut terhalang dengan buruknya jaringan telepon. Apalagi kapal tersebut tidak dilengkapi dengan telepon satelit.
Hilangnya kapal tersebut dibenarkan oleh Tom Plummer, manajer program SurfAid, organisasi non-pemerintah Australia (NGO) di Kepulauan Mentawai. "Itu dekat dengan pusat gempa," ujarnya.
Pihak SurfAid telah mencarter pesawat untuk mencari kapal yang hilang tersebut.
Sumber: detiknews.com
No comments:
Post a Comment