Aktivitas Meningkat, Merapi Tak Henti Meletus
Aktivitas Merapi pada Rabu (3/11/2010) meningkat. Letusan yang terjadi sejak pukul 08.15 WIB tadi terus menerus terjadi hingga sore ini. Akibatnya, kondisi dinyatakan krisis sehingga daerah rawan bencana dipertimbangkan bertambah lebih dari 10 km.
"Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pukul 08.00-12:00 WIB, aktivitas Gunung Merapi baik secara seismik maupun visual, menunjukkan peningkatan kembali. Tercatat gempa MP (multiphase) sebanyaki 21 kali. Gempa guguran masih mendominasi jumlah gempa, yaitu 140 kali, dan awan panas 38 kali," demikian laporan Badan Geologi Kementerian ESDM.
Kondisi visual dari pos-pos pengamatan Gunung Merapi mulai pukul 08.00-12.00 WIB, cuaca pada umumnya berkabut tebal-pekat. Kepulan asap awan panas teramati di semua pos, arah aliran awan panas teramati menuju kali Gendol (laporan pos Kaliurang). Terjadi hujan abu tipis pukul 08.30 WIB di pos Babadan selama 15 menit.
Rentetan awan panas terus terjadi sejak pukul 11:04. Adapun asap solfatara berwarna putih intensitas tebal bertekanan sedang setinggi maksimal 800 meter ke arah barat.
"Menurut Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) awas Merapi telah terjadi krisis Merapi. Sedang akan dipertimbangkan memperluas radius aman dari puncak Merapi lebih dari 10 km," kata Stafsus Presiden bidang bencana Andi Arief kepada detikcom.
Andi menjelaskan, sejak pukul 11.04 WIB sampai saat ini telah terjadi 26 kali semburan awan panas. Durasi semburan rata-rata 2 menit dengan jarak luncuran maksimal 4 km.
"Sejak pukul 11:04, hingga kini belum berhenti. Beberapa semburan awan panas dengan lama sekitar 2 menit terekam secara susul menyusul," ungkap Andi.
Sumber: detiknews.com
"Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pukul 08.00-12:00 WIB, aktivitas Gunung Merapi baik secara seismik maupun visual, menunjukkan peningkatan kembali. Tercatat gempa MP (multiphase) sebanyaki 21 kali. Gempa guguran masih mendominasi jumlah gempa, yaitu 140 kali, dan awan panas 38 kali," demikian laporan Badan Geologi Kementerian ESDM.
Kondisi visual dari pos-pos pengamatan Gunung Merapi mulai pukul 08.00-12.00 WIB, cuaca pada umumnya berkabut tebal-pekat. Kepulan asap awan panas teramati di semua pos, arah aliran awan panas teramati menuju kali Gendol (laporan pos Kaliurang). Terjadi hujan abu tipis pukul 08.30 WIB di pos Babadan selama 15 menit.
Rentetan awan panas terus terjadi sejak pukul 11:04. Adapun asap solfatara berwarna putih intensitas tebal bertekanan sedang setinggi maksimal 800 meter ke arah barat.
"Menurut Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) awas Merapi telah terjadi krisis Merapi. Sedang akan dipertimbangkan memperluas radius aman dari puncak Merapi lebih dari 10 km," kata Stafsus Presiden bidang bencana Andi Arief kepada detikcom.
Andi menjelaskan, sejak pukul 11.04 WIB sampai saat ini telah terjadi 26 kali semburan awan panas. Durasi semburan rata-rata 2 menit dengan jarak luncuran maksimal 4 km.
"Sejak pukul 11:04, hingga kini belum berhenti. Beberapa semburan awan panas dengan lama sekitar 2 menit terekam secara susul menyusul," ungkap Andi.
Sumber: detiknews.com
No comments:
Post a Comment