Sebuah Desa Terbakar Diterjang Wedhus Gembel
Evakuasi korban di sekitar Kali Gendol dihentikan sementara. Ada luncuran awan panas.
Letusan Gunung Merapi dini hari tadi malam meluncurkan awan panas dengan kecepatan luar biasa ke arah Kali Gendol.
Akibatnya sungguh parah, korban berjatuhan di beberapa dusun yang dekat dengan aliran sungai itu. Tim SAR gabungan yang melakukan proses evakuasi sudah berhasil menembus semua lokasi terjangan awan panas.
Tadi pagi mereka menemukan sebuah desa dalam kondisi terbakar. Api masih menyala di sejumlah titik. "Desanya bernama Nglanggran di Cangkringan," kata Komandan SAR Merapi, Suseno saat dihubungi VIVAnews, Jumat 5 November 2010.
Dijelaskan Suseno, tak seluruh desa hangus diterjang wedhus gembel. "Hanya di pinggiran Gendol, kebanyakan rumah-rumah tidak permanen," kata dia.
Sejumlah korban yang ditemukan tewas telah dievakuasi. Namun, belum semua terangkat evakuasi harus segera dihentikan. Korban tewas lainnya terpaksa ditinggalkan. "Kami harus secepatnya turun dari lokasi. Evakuasi dihentikan sementara karena ada luncuran awan panas," kata Suseno.
Berapa jumlah korban di desa itu, Suseno mengaku belum tahu. "Evakuasi belum selesai, belum dihitung. Kami terpaksa menarik pasukan demi keselamatan," tambah dia.
Sebelumnya, saksi mata, Hermanto menceritakan, lepas tengah malam, saat letusan terjadi, belum semua warga berhasil dievakuasi, terutama di desa Argomulyo. Hingga saat ini korban tewas akibat erupsi Merapi di RS Sardjito berjumah 56 orang.
Jumlahnya belum termasuk korban jiwa yang tewas dalam letusan Merapi pertama, Selasa 26 Oktober 2010.
Akibatnya sungguh parah, korban berjatuhan di beberapa dusun yang dekat dengan aliran sungai itu. Tim SAR gabungan yang melakukan proses evakuasi sudah berhasil menembus semua lokasi terjangan awan panas.
Tadi pagi mereka menemukan sebuah desa dalam kondisi terbakar. Api masih menyala di sejumlah titik. "Desanya bernama Nglanggran di Cangkringan," kata Komandan SAR Merapi, Suseno saat dihubungi VIVAnews, Jumat 5 November 2010.
Dijelaskan Suseno, tak seluruh desa hangus diterjang wedhus gembel. "Hanya di pinggiran Gendol, kebanyakan rumah-rumah tidak permanen," kata dia.
Sejumlah korban yang ditemukan tewas telah dievakuasi. Namun, belum semua terangkat evakuasi harus segera dihentikan. Korban tewas lainnya terpaksa ditinggalkan. "Kami harus secepatnya turun dari lokasi. Evakuasi dihentikan sementara karena ada luncuran awan panas," kata Suseno.
Berapa jumlah korban di desa itu, Suseno mengaku belum tahu. "Evakuasi belum selesai, belum dihitung. Kami terpaksa menarik pasukan demi keselamatan," tambah dia.
Sebelumnya, saksi mata, Hermanto menceritakan, lepas tengah malam, saat letusan terjadi, belum semua warga berhasil dievakuasi, terutama di desa Argomulyo. Hingga saat ini korban tewas akibat erupsi Merapi di RS Sardjito berjumah 56 orang.
Jumlahnya belum termasuk korban jiwa yang tewas dalam letusan Merapi pertama, Selasa 26 Oktober 2010.
Sumber: nasional.vivanews.com
No comments:
Post a Comment