04 November 2010

Insiden Qantas-Kesaksian Penumpang: Ada Ledakan & Percikan Api, Penumpang Tetap Tenang

Insiden Qantas
Kesaksian Penumpang: Ada Ledakan & Percikan Api, Penumpang Tetap Tenang 

Pesawat superjumbo Airbus A380 milik maskapai Qantas mengalami masalah pada salah satu mesinnya sehingga harus mendarat darurat di Singapura. Seorang penumpang pesawat bertingkat tersebut menceritakan kejadian itu.

Penumpang tersebut mengaku mendengar suara ledakan. Dia juga melihat percikan api muncul di sayap pesawat raksasa tersebut tak lama setelah lepas landas dari Singapura.

"Kami mendengar ledakan, saya memandang ke luar dan melihat percikan api," kata Ulf Waschbusch kepada kantor berita AFP, Kamis (4/11/2010).

"Sesuatu merobek sayap kiri, itu robekan kecil," kata pria asal Jerman yang bekerja di sebuah perusahaan teknologi di Singapura.

Dikatakan Waschbusch, pilot kemudian mengumumkan bahwa pesawat mereka akan membuang bahan bakar sebagai persiapan untuk pendaratan darurat. Menurut pria tersebut, tak ada kepanikan di antara penumpang saat pesawat berputar-putar di atas wilayah Indonesia.

"Kami berputar-putar selama hampir dua jam untuk membuang bahan bakar," katanya. "Yang mengejutkan, semua orang tenang di pesawat. Kami sama sekali tidak panik," tuturnya.

Waschbusch pun memuji para kru Qantas di saat-saat menegangkan tersebut.
"Para kru sangat membantu. Saya merasa berada di tangan yang tepat. Qantas melakukan pekerjaan yang hebat dalam menjaga keselamatan kami," pujinya.

Pesawat Qantas tersebut mengangkut 433 penumpang dan 26 kru, termasuk 3 pilot. Ini merupakan insiden udara pertama yang melibatkan pesawar A380 sejak pesawat raksasa itu mulai beroperasi tiga tahun lalu.

Dalam insiden hari ini, pesawat Qantas tersebut mendarat darurat dengan selamat di Bandara Changi sekitar pukul 11.45 waktu Singapura. Pesawat ini sempat berputar-putar di atas udara Batam dalam kondisi berasap. Bahkan, sejumlah warga di Batam mendengar adanya ledakan dari pesawat yang terbang agak rendah itu. Diduga ledakan itu berasal dari mesin pesawat yang kemudian merontokkan komponen mesin tersebut.

Pesawat ini memiliki rute London-Singapura-Sydney dengan mengangkut 443 penumpang dan 26 kru. Setelah terbang dari London, pesawat raksasa ini kemudian transit di Bandara Changi, Singapura. Setelah 6 menit take off dari Changi menuju Sydney, pesawat mengalami kerusakan mesin saat berada di atas Batam.  Tidak ada korban luka dalam kecelakaan Qantas ini.

Serpihan pesawat mengenai gedung dan mobil Avanza di kawasan Batam Center. Selain itu serpihan pesawat raksasa itu juga mengenai atap SD 007 Eden Park Batam Center, bahkan seorang murid dan guru terluka. Serpihan pesawat juga membuat 4 rumah di kawasan Batam Center rusak. 

Sumber: detiknews.com 

No comments:

Post a Comment